2015
Pertemuan kami dimulai dari bangku perkuliahan di ITS. Kami dipertemukan dalam satu jurusan, satu kelas, dan satu kelompok pengkaderan. Namun, saat itu kami hanya sebatas teman tanpa angan.

2018
Awal mula keakraban kami dimulai saat kami berlibur ke rumah Bagus di Tulungagung. Kami masih teman, tapi sudah tak canggung.

2019-2022
Usai kelulusan kuliah, kami menempuh perjalanan yang sudah digariskan oleh Tuhan. Bagus melanjutkan studi ke Taiwan, sedangkan Devi di Surabaya mengarungi kehidupan. Hari berganti demi hari, kami tidak berbalas story. Dengan kesibukan masing-masing, kami merasa terasing.

2023
Lama tak bercengkrama, kami mulai bertegur sapa. Berawal dari membalas story, terbitlah sebuah janji. Janji untuk bertemu, hanya untuk melepas rindu. Rindu mengenang masa-masa perkuliahan yang meninggalkan banyak kenangan bersama teman.

15 Mei 2023
Sekian bulan tak berkabar, Bagus membuat story di Instagram. Karena merasa dekat, Devi membalasnya dengan cepat. Obrolan kami hanya sebatas obrolan ringan, yang saling menanyakan ada apa gerangan?

16 Mei 2023
Intensitas kami mengobrol kian lama dan seru. Tanpa terasa, waktu begitu cepat berlalu. Demi kenyamanan, kami berpindah tempat obrolan. Kami masih mengobrol ngalor ngidul, tapi tetap asik walau tanpa judul.

17 Mei 2023
Obrolan yang dikiranya hanya keisengan, ternyata memiliki maksud dan tujuan. Dengan beralaskan kepercayaan diri tak berekspektasi, Bagus menyatakan ingin meminang Devi. Devi terkejut, kenapa tiba-tiba saja? Namun Devi mantap berkata iya. Seringkali bercengkrama, ternyata kami sama. Memiliki tujuan hidup, visi, misi, dan rencana masa depan yang sama. Kami merasa cocok. Sungguh mulus jalan kami, mungkin Tuhan meridhoi. Kami menjalani hari-hari yang canggung sebagai pasangan baru. Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena kami dulu hanya berteman. Tanpa pendekatan, dengan satset hubungan kami berjalan.

9 Juli 2023
Dengan proses yang singkat, kami bersepakat saling mengikat. Rasanya seperti mimpi, karena terjadi dengan cepat sekali. Insan yang dulu berteman, kini berjanji menjadi pasangan. Saling mengisi hari dan kekosongan, kami merasa kasmaran. Benar kata orang, cinta tumbuh karena terbiasa. Begitupun kami.